Lukisan kertas

Seluruh lukisan di sini untuk di jual, Informasi lebih lanjut, hubungi 085727823925

Sunday, 4 October 2015

JOKO TINGKIR























Joko Tingkir 
Nama asli Joko Tingkir Mas Karebet
Ayah Joko Tingkir bernama Ki Ageng Pengging murit Syekh Siti Jenar
Ayah Joko Tingkir mepunyai teman seorang dalang  namanya Ki Ageng Tingkir
Saat Joko Tingkir lahir Ki Ageng  sedang mengadakan pagelaran wayang kulit  dengan Ki Ageng Tingkir
Setelah pulang dalang Ki Ageng Tingkir  jatuh sakit dan meninggal
Didalam kehidupan Kerajaan Demak  Ki Ageng  Pengging pernah dituduh memberontak oleh Kerajaan Demak   
Sehingga dihukum mati oleh Sunan Kudus
Setelah Ki Ageng Pengging meninggal Nyai Ageng Pengging merupakan Ibu Mas Karebet juga meninggal  karena jatuh sakit
Sejak itu Mas Karebet diasuh oleh Nyai Ageng Tingkir istri Ki Ageng Tingkir
Selama diasuh oleh Nyai Ageng Tingkir menjadi sosok pemuda pertapa
Mas Karebet dijuluki Joko Tingkir karena diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir
Joko Tingkir juga berguru pada Sunan Kali Jogo
Joko Tingkir juga berguru pada Ki Ageng Selo
Setelah berguru  Joko Tingkir mengapdi di Kerajaan Demak  
Joko Tingkir tinggal di sebuah rumah Kyai Ganda Mustaka .Kyai Ganda Mustaka saudara dari Nyi Ageng Tingkir .Kyai Ganda Mustaka  menjadi perawat Masjid Agung Demak berpangkat Lurah Ganjur
Joko Tingkir pandai menarik hati Raja Trenggana
Joko Tingkir diangkat menjadi Kepala Prajurit Demak berpangkat Lurah wiratamtama
Setelah diangkat menjadi Kepala Prajurit Joko Tingkir diberi tugas untuk menyeleksi  tentara baru
Diantara calon tentara baru ada seseorang tentara yang bernama Dadungawuk yang sombong  dengan kesaktianya
Lalu Joko Tingkir menguji  kesaktian Dadu ngawuk 
Dalam adu kesaktian Dadungawuk tewas hanya dengan satu pukulan Sadak Kenang
Akibat tewasnya salah  satu prajurit  Joko Tingkir dipecat Sultan Trenggana dan diusir
Setelah diusir Joko Tingkir berguru pada Ki Ageng Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro  saudara tua ayahnya
Setelah berguru Joko Tingkir kembali Ke Demak bersama tiga murit yaitu Mas Manca,Mas Wila dan Ki Wuragil
Dalam perjalanan rombongan Joko Tingkir menyusuri Sungai Kedung Srengenge dengan   menggunakan rakit.tiba tiba muncul siluman buaya dan menyerang mereka
Namun dengan kesaktian mereka berempat ,siluman buaya dikalahkan ,bahkan siluman buaya membantu Joko Tingkir mendorong rakit  sampai ketujuan
Pada saat itu Sultan Trenggana sedang melakukan wisata kegunung Prawoto
Karena Joko Tingkir ingin mencari simpati Sultan Trenggana untuk menerimanya kembali di Kerajaan Demak
Joko Tingkir melepas kerbau gila diberi nama Kebo Danu
Kerbau tersebut  diberi mantra oleh joko tingkir dengan cara diberi tanah kuburan pada telinga kerbau Danu
Kerbau itu ngamuk menyerang pesanggrahan Raja dan tidak ada satupun prajurit yang mampu menghentikan kerbau Danu
Tiba tiba Joko Tingkir muncul dan menghadapi kerbau Danu
Kerbau itu dibunuh Joko Tingkir
Sultan Trenggana mengucapkan trima kasih
Sultan Trenggana mengangkat lagi Joko Tingkir menjadi Lurah Wiratama                                                                                                                                                                                                                          

ABIMANYU GUGUR









































Abimanyu gugur
Dalam perang baratayuda dikisahkan
Abimanyu sengaja disembunyikan kedua orang tuanya dan didukung oleh saudara kadang Pendawa
Abimanyu dijadikan pewaris tahta  kerajaan Amerta sehingga keslamatanya sangat dijaga
Abimanyu menjadi symbol kemenangan kadang Pandawa sehingga pantas dalam perang besar baratayuda itu disembunyikan di suatu tempat rahasia dan dijaga oleh Woro Sembodro saking ketatnya keluar sebentar saja tidak boleh
Dewi Utari istri abimanyu

a
sedang mengandung sehingga tak mau lepas dari suaminya
Semua orang mewanti wantinya kepada Abimanyu bahwa tidak boleh perang melawan Kurawa
[kisah Abimanyu ] sebelum  beristri dengan Dewi Utari  Abimanyu telah beristri bernama Siti Sendari
Pada waktu kenalan dengan Dewi Utari abimanyu mengaku masih perjaka
Pada waktu itu Dewi Utari curiga tidak percaya Abimanyu belum beristri
Karena terlanjur cinta kepada Dewi Utari  Abimanyu terpaksa berbohong
Untuk meyakinkan Dewi Utari  Abimanyu bersumpah [Dewi Utari saya masih perjaka kalau tidak percaya saya berani mati ditombak seribu senjata]
Sumpah kebohongan Abimanyu disaksikan bumi langit laut dan gunung dan seketika itu juga terjadi petir mengglegar menyambar nyambar
Dewi Utari termakan sumpah palsu Abimanyu sehingga terwujud menjadi pasangan suami istri
Pada waktu itu terjadi perang besar Pandawa dan Kurawa  Abimanyu ditempat yang dirahasiakan
Dalam persembunyiannya hati Abimanyu tidak merasakan ketentramanya makan tidak enak tidur tidak nyenyak
Yang dipikirkan abimanyu hanya ‘Tegal Kuru Setra’ yaitu tempat saudara saudaranya berperang melawan kebatilan
Sebagai jiwa muda Abimanyu merasa terpanggil untuk ikut berperang
Dalam hatinya terjadi perang batin mengikuti pesan orang tua atau membela Negara
Kalau minta ijin kepada istrinya dan ibunya mustahil untuk diijinkan
Abimanyu berdiam diri memeikirkan langkah terbaik bagi dirinya dan Negara
Dalam keadaan tersebut tiba tiba Abimanyu melihat seekor undur undur
Binatang itu memberikan inspirasi abimanyu untuk segera ke medan perang dengan cara mundur mundur
Artinya ia meninggalkan persembunyian sedikit demi sedikit
Setelah istri dan ibunya terlena Abimanyu segera cepat cepat keluar dari persembunyian dan menuju medan perang
Abimanyu memakai pakaian perang dan mengendarai kuda
Dengan gagah berani Abimanyu menerjang dan memporak porandakan Kurawa
Pasukan Pandawa yang sudah terdesak kini balik mendesak
Pasukan Kurawa kalang kabut banyak korban
Banyak bala tentara yang mati seperti ‘Babatan Pacing’ tumbuhan perdu yang roboh setelah ditebas dengan pedang
Senopati Begawan Durna mengumpulkan jendral untuk rapat langkah apa untuk mengalahkan pandawa
Hasil rapat di putuskan strategi baru
Apa yang menyebabkan Pandawa meledak ledak ternyata ada perwira muda  yang gagah berani  yaitu Abimanyu
Begawan Durna memutuskan strategi yaitu pasukan pendawa harus dipecah menjadi 3 bagian
Arjuno dipancing keluar dari tegal kuru setra kearah pantai
Werkudara dipancing kearah selatan yaitu kearah pegunungan
Tinggal Abimanyu sendiri di tegal kuru setro
 Pasukan kurawa menggunakan gelar perang ‘Tepung Gelang’
Abimanyu yang sendiri dipancing masuk perangkap yang dirancang Begawan Durna
Begawan Durna memerintahkan kepada Adipati Karno untuk melepas anak panah yang ditujukan kearah kuda yang ditunggangi Abimanyu
Kuda Abimanyu roboh seketika terkena panah tepat pada leher kuda
Hati Abimanyu terasa teriris iris setelah mengetahui kudanya tewas terkena anak panah
Abimanyu segera meloncat sambil memegang dua buah pedang mengejar prajurit Kurawa
Siasat Begawan Durna benar benar terlaksana
Dengan dipancing prajurit kurawa Abimanyu masuk perangkap yang dinamakan pasukan Tepung Gelang
Abimaaanyu seorang diri dikepung ribuan prajurit yang membentuk lingkaran dengan anak panah siap dilepas kearah abimanyu
Begawan Durna memberi aba aba satu dua tiga semua prajurit melepas anak panah kearah Abimanyu
Abimanyu terkena anak panah dari segala arah seluruh tubuh Abimanyu terkena anak panah
Darah mengalir membasahi tubuh Abimanyu
Menurut kisah busur panah dibuat dari kayu ‘Sempu’ kayu tersebut yang menyaksikan ketika abimanyu bersumpah kepada dewi utari
‘adinda Dewi Utari percayalah kepadaku tidak ada orang yang paling ku cintai selain dirimu siang malam aku selalu memikirkanmu aku tidak bisa lepas dari bayangan wajahmu’
Abimanyu tidak dapat roboh walaupun terkena ribuan anak panah karena tubuhnya tertopang oleh anak panah yang menancap pada tubuhnya
Prajurit Kurawa segera mendekat karena Abimanyu sudah mati berdiri
[pada saat perang berlangsung ada insiden yang tidak disengaja pesawat Rusia jatuh terkena anak panah pasukan kerajaan Amerta dan saat itu juga perwira tertinggi Werkudara meminta  maaf kepada Presiden Vladimir Putin dan kususnya kepada rakyat Rusia   Presiden Rusia memaafkan kejadian tersebut karena kejadian tersebut tidak disengaja hubungan baik kerajaan Amerta dan Rusia   maka Rusia membantu kerajaan Amerta dengan mengirim anak panah yang tak terbatas   atas bantuan ini kerajaan Amerta mengucapkan banyak trimakasih] 
Tidak ketinggalan putra mahkota Kurawa Pangeran Lesmono Mandra Kumara ikut mendekat melihat Abimanyu
Dengan kata kata penuh kesombongan dan menyakitkan Lesmono Mandra Kumara menantang Abimanyu ‘katanya kamu pasukan kusus hayo mana mana sekarang kekuatanmu ternyata kamu hanya seekor ayam potong dan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan aku hayo mana kekuatanmu lawan aku’ kata Lesmono Mandra Kumara
Abimanyu hanya tertunduk malu dalam hatinya bunuhlah aku biar aku dapat mati sempurna sebagai prajurit yang membela kebenaran ‘Nitipi Kesaguhan’
Air mata Abimanyu menetes disela sela anak panah yang tertancap diwajahnya
Ia teringat pesan ayahnya Arjuna dan ibunya Woro Sembodro karena cinta kepadanya ia disembunyikan di tempat rahasia
Tetapi sudah terlanjur Abimanyu berkata kepada ayah ibunya   jangan marah jangan sedih ananda lebih dahulu mati jangansalahkan aku karena aku menepati sumpahku
‘jangan menangis kau Abimanyu kau prajurit cengeng dimana keberanianmu kali ini kamu akan mati   aku bersumpah kalow kau mati istrimu yang cantik akan aku rebut dan akan aku boyong ke kurawa’kata Lesmana Mandra Kumara
Mendengar kata kata Lesmana Mandra Kumara  hati Abimanyu menjadi marah karena ada kata kata merebut istri
Seperti ada kekuatan datang tiba tiba Abimanyu menebaskan pedangnya yang masih ia genggam tepat mengenai leher Lesmana Mandra Kumara
Seketika itu Lesmana Mandra Kumara roboh bersimbah darah ia tewas seketika
Mengetahui putra mahkota menjadi korban Jayajatra prajurit pengawal raja menghujamkan tombak kearah dada Abimanyu
Abimanyu roboh seketika dan meninggal dunia
Berita kematian Abimanyu segera sampai ke kadang Pandawa
Dewi Woro Sembodro ibu Abimanyu langsung lari kemedan pertempuran mencari jasat anaknya
Pasukan kerajaan mengejar Dewi Woro Sembodro ditengah tanah lapang ditemukan jasat anaknya yang penuh luka ‘tatune arang krajang’
‘anak yang malang kenapa engkau tidak percaya kepada nasehat ibumu kalau engkau mati ibumu ikut mati saja ‘ Woro Sembodro jatuh pingsan dekat jasat anaknya
Prajurit mengangkat tuan putri  ke perkemahan
Arjuna segera berlari mendekat jasat anaknya ‘dimana anakku oh ngger  mengapa seperti ini jangan mati sendiri aku akan balas untuk kamu ‘ aku bersumpah sebelum matahari terbenam aku harus membunuh Jaya Jatra kalau tidak lebih baik aku mati bunuh diri dengan mati dibakar
Berita sumpah Arjuna sampai ditelinga Kurawa
Untuk mengatasi hal ini Jaya Jatra sementara waktu disembunyikan di ‘Gedong Wojo’ semacam bunker bawah tanah atau rumah dari besi
Orang tua Jaya Jatra bernama Begawan Sempani selalu berzikir meminta pada sang pencipta agar anaknya tidak mati
Hanya saja kadang zikirnya tidak sesuai karena maengunakan bahasa Indonesia ‘tuhan tuhan menjadi hantu hantu anakku Jaya Jatra hidup hidup hidup dst’
Hari sudah mulai sore tetapi Arjuna belum dapat membalas kematian anaknya
Kresna yang menjadi botohnya pandawa mulai kawatir kalau sampai Jaya Jatra tidak dapat dibubuh Arjuna maka arjuna harus menepati janjinya yaitu dibakar
Kresna dengan kekuatan batinnya menciptakan mendung hitam gelap sehingga tampak hari sudah hampir malan
Beliau minta kadang pandawa menyiapkan kayu bakar  dan para prajurit agar berteriak sekeras kerasnya ‘Arjuna mati obong Arjuna mati obong Arjuna mati obong’
Suara itu terdengar sampai ke perkemahan prajurit Kurawa
Karena mengira hari sudah malam prajurit Kurawa berbondong bondong mendekat keperapian ingin melihat Arjuna mati obong [dibakar]
Jaya Jatra yang di Gedong Wojo pun mendengar sayup sayup Arjuna mati obong Arjuna mati obong ingin rasanya ia tau
Jaya jatra memberanikan diri membuka jendela
Begawan sempani tak heti hentinya berzikir kepada tuhan agar sampai matahari tenggelam anaknya selamat
Kresna tau bahwa Jaya Jatra tidak akan mati jika [Begawan sempani] selalu mengucapkan hidup hidup hidup maka Jaya Jatra tidak akan mati
Tidak kurang akal Kresna berubah wujud menjadi seekor lalat yang mengganggu Begawan Sempani yang sedang berzikir
Lalat tersebut hinggap di bibir Begawan Sempani sebentar terbang hinggap di mata sebentar hinggap di bibir Begawan Sempani
Ketika dipukul hinggap di pelipis mata
Pada waktu berzikir Begawan sempani mengucapkan anaku Jaya Jatra hidup hidup tiba tiba lalat hinggap dipupu Begawan Sempani sejenak zikir Begawan Sempani terdiam sebentar
Kemudian mengambil ancang ancang Begawan Sempani memukul lalat tersebut dengan tangannya  mati mati mati kamu
Seketika lalat berubah menjadi Kresna dengan berkata Begawan Sempani anakmu mati
Ditempat terpisah Arjuna bergerak mangintip persembunyian Jaya Jatra di Gedong Wojo
Jaya Jatra membuka jendela untuk mengetahui apa benar Arjuna mati obong
Pada waktu Jaya Jatra membuka membuka jendela secepat kilat melesat anak panah Arjuna tepat mengenai leher Jaya Jatra bersamaan dengan zikir Begawan sempani  berucap mati mati mati maka tewaslah Jaya Jatra dan lunaslah sumpah Arjuna
Ternyata hari belum malam setelah mendung  hilang tampaklah matahari bersinar menyaksikan tewasnya Jaya Jatra   
 



i